Jenis-Jenis kakaktua

1.Kakatua raja (Probosciger aterrimus)

a. Deskripsi dan penyebaran

  Jenis kakatua ini mempunyai ukuran tubuh antara 55—70 cm. Bulu tubuh dan jambulnya berwarna hitam dengan “pipi” berwarna merah tua.

Penyebarannya meliputi daerah sekitar Papua dan Australia.

b. Anakjenis

  Jenis ini mempunyai 3 ras atau anak jenis, yaitu goliath, stenolophus, dan aterrimus. 

1.P. a. stenolophus. Ukuran tubuhnya hampir sama dengan anak jenis goliath, tetapi lebar bulu jambulnya lebih sempit. Penyebarannya berada di sekitar Papua bagian utara dan P. Yapen.

c. Status populasi

  Anak jenis goliath dan stenolophus masing-masing diperkirakan berjumlah 20.000 ekor. Sementara kondisi aterrimus hampir langka karena populasinya diperldrakan hanya 10.000 ekor saja. Sementara yang dipelihara ex situ (penangkaran) di seluruh dunia diperkirakan sekitar 350 ekor. Burang ini dilindungi sejak tahun 1970 melalui SK Menteri Pertanian No. 42/Kpts/Um/1970 dan dipertegas dengan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1999.

2. Kakatua tanimbar (Cacatua goffini)

              Disebut kakatua tanimbar karena burung ini hanya terdapat di P. Tanimbar, Maluku.

New directory set to help conserve Cuba's birds

        The National Centre for Protected Areas (CNAP, BirdLife in Cuba) has launched an Important Bird Areas (IBAs) directory for Cuba. Áreas Importantes para la Conservación de las Aves en Cuba details 28 IBAs – Cuba's highest priority sites for bird conservation – covering over 2.3 million ha or 21% of Cuban territory. The book was published with financial support from BirdLife International, the British Birdwatching Fair and the Canadian Wildlife Service/Environment Canada. The IBAs support critical populations of globally threatened birds, species with restricted-ranges, and those birds that congregate in significant numbers for breeding, feeding or on and migration.
        The Cuban IBA directory highlights the wealth and beauty of Cuba’s unique biodiversity. It presents detailed descriptions of each IBA including information on birds, flora and fauna, protection and threats, photos of characteristic ecosystems and species, and detailed location maps. It  Under CNAP's leadership, the Cuban IBA program is a collaboration between Instituto de Ecología y Sistemática, el Museo Nacional de Historia Natural, la Facultad de Biología de la Universidad de La Habana, el Centro Oriental de Ecosistemas y Biodiversidad (BIOECO) y la Empresa para la Protección de la Flora y la Fauna. However, the directory is a result of contributions involving 34 authors from 18 institutions and protected areas from across the entire country, and also 28 photographers. The publication represents a significant milestone in the development of the Cuban IBA program and constitutes the first attempt in Cuba to identify biodiversity conservation priorities based on a scientifically-sound methodology.